Saatnya Banten Memiliki MRT

Mass Rapid Transport (MRT) atau sederhananya adalah angkutan transportasi massal, dimana dapat mengangkut orang dalam jumlah yang besar dan cepat, merupakan solusi jitu dalam menanggulangi kemacetan. Beberapa kota besar sudah memikirkan ini, Surabaya dengan program MRT dan Trem, Bandung pun tak mau ketinggalan, apalagi Jakarta.

Nah, Kota-kota di Banten pun sangat berpeluang untuk mengembangkan moda transportasi ini, khususnya Serang sebagai ibukota Provinsi Banten. Saat ini mungkin masih belum krodit atau masalah besar, tetapi 10, 20, atau 30 tahun kedepan? Masalah kemacetan tentunya harus sudah difikirkan dari sekarang.

Dibandingkan 10 - 15 tahun kebelakang, Serang masih merupakan kota kecil, belum ramai, atau cenderung "sepi", tetapi lihat sekarang, setelah terbentuk Provinsi Banten tahun 2000 dan ditetapkannya menjadi ibukota, Serang menggeliat menjadi kota urbanisasi bagi penduduk sekitar wilayah Provinsi Banten, atau bahkan luar Banten, karena terus meningkatnya industri yang ada di Provinsi Banten. Kemacetan sudah terlihat di perempatan-perempatan jalan, atau persimpangan jalan lainnya, akses keluar masuk tol (bebas hambatan) di Pintu Tol Serang Timur dan Serang Barat pada jam-jam tertentu terjadi penumpukan kendaraan. Jadi, saatnya Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sudah harus memikirkan moda transportasi yang murah dan massal (MRT), bukan mobil murah.

Khusus untuk Kota Serang, perlu segera diadakan moda trnasportasi ini, dimana Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten tentunya menjadi kiblat bagi daerah-daerah lain di Provinsi Banten, selain itu, perkembangan Serang masih dapat dimungkinkan dengan cepat karena belum terlalu padat.

Moda transportasi yang segera harus dilakukan adalah antara lain:
  1. Pengadaan Bus Damri atau moda transpor bus yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, jangan mengandalkan Angkotan Perkotaan (angkot). Terutama yang menghubungkan kota Serang dengan kawasan industri, baik di Serang Timur maupun di Serang Barat, termasuk kota Cilegon. Dengan adanya bus, akan mengurangi beban jalan raya dengan pembatasan jumlah mobil angkot. Penulis berfikir, pengadaan bus ini sangat segera dalam rangka meng-cover jalur-jalur utama dan panjang, sedangkan untuk angkot hanya untuk jalur-jalur pendek saja.
  2. Revitaslisasi Jalur Kereta Api dengan track ganda. Perlu adanya kajian untuk mengembangkan jalur kereta api yang ada di Banten menjadi jalur komuter (commuter), sehingga warga serang atau banten tidak hanya menggandalkan mobil/bus saja.
  3. Pembangunan MRT. Untuk MRT, perlu kajian yang meghubungkan Kota Serang sampai dengan Merak, sehingga memudahkan masyarakat dalam memilih alternatif moda transportasi.

Jangan terlambat, sudah dari sekarang sudah harus dikaji moda transportasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar