Rano Karno Sambut Baik Pembangunan PLTU Jawa 7

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno (kelima dari kanan) didampingi Kepala Distamben Banten Eko Palmadi (kedua dari kanan) dan Kepala BKPMPT Banten Ranta Suharta (ketiga dari kanan) menerima kunjungan rombongan PT PJB, di Serang, 21 April 2015 (Suara Pembaruan)

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, menyambut baik rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, yang memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW). Jika terealisasi, Provinsi Banten bakal memiliki tiga PLTU. Dua PLTU sebelumnya adalah PLTU Suralaya dan PLTU Labuan.

Hal itu dikemukakan Rano Karno saat beraudiensi dengan jajaran petinggi PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), anak perusahaan PT PLN, yang menjadi investor strategis dalam pengembangan PLTU Jawa 7, di ruang kerjanya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), di Serang, Selasa (21/4).

"Saya sangat mendukung pembangunan PLTU ini. Akan tetapi, pembangunan ini harus banyak manfaatnya, terutama bagi masyarakat sekitar. Masyarakat harus diberdayakan dan juga dilibatkan dalam pembangunannya. Di Banten sudah banyak berdiri PLTU, tetapi masih banyak masyarakat yang belum teraliri listrik. Ini yang harus menjadi perhatian khusus,” tegas Rano.


Rano juga meminta agar PT PJB melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi baik perizinan, amdal, dan hal-hal lainnya. "Past akan timbul masalah di masyarakat, tinggal bagaimana melakukan pendekatannya saja. Yang pasti, sosialisasi dan masukan dari masyarakat dan pemerintah harus diakomodir, “ tegas Rano.

Dalam kesempatan tersebut, Rano didampingi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Eko Palmadi dan Kepala Badan Koordinasti Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten Ranta Suharta.

“Saya juga meminta kepada BKPMPT Banten, Distamben Banten dan Pemkab Serang memberikan bantuan dan ruang kemudahan kepada investor dalam mengurusi segala sesuatunya,” tegas Rano.

Sementara itu, Direktur SDM dan Administrasi PJB, Tri Laksito Sunu, mengklaim pembangunan PLTU ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi daerah sekitar Jawa bagian Barat dan Jakarta.

“Dengan adanya PLTU ini, PLN diharapkan dapat menurunkan subsidi listrik karena turunnya biaya produksi dengan batu bara yang lebih murah dibanding dengan menggunakan bahan bakar minyak,” jelas Tri Laksito yang juga berharap pengembangan PLTU dapat memberikan kontribusi berupa pendapatan daerah, peningkatan lapangan kerja serta arus investasi di Banten.

Dalam kesempatan tersebut, Manajer Senior Lingkungan dan K3 PT PJB, Muhammad Munir menjelaskan, saat ini proses tender pembangunan PLTU Jawa 7 tengah memasuki tahapan pra qualification (PQ). Ada 15 peserta tender atau lelang yang berminat untuk membangun proyek PLTU ini. Adapun pembangunan PLTU dijadwalkan bakal dimulai pada semester I 2016 dan beroperasi pada 2020 dan akan menghabiskan biaya sekitar US$ 2 miliar atau mencapai Rp 26 triliun.

Sumber : beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar