Reaktivasi Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Terus Dikebut

Sesuai janji Pemerintah sekarang yang terus membangun infrastruktur sehingga konektivitas antar daerah dapat terhubung dengan cepat, hal ini berguna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Melihat anggaran Kementerian Perhubungan untuk Tahun 2016, sesuai yang telah tercantum dalam portal Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan LKPP, ada beberapa kegiatan pada Tahun 2016 ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Perhubugan.

Melalui Balai Tehnik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, terdapat beberapa paket pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun ini, yaitu:

A. Tahap Penyusunan DED :
  1. DED Penanganan Perlintasan Sebidang antara Tigaraksa - Merak, dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.875.000.000, serta metode Pemilihan Penyedian adalah Seleksi Umum;
  2. DED Reaktivasi Jalur KA antara Saketi - Labuan, Rp. 3.406.170.000, Seleksi Umum;
  3. DED Reaktivasi Jalur KA antara Rangkasbitung - Pandeglang, Rp. 3.397.850.000, Seleksi Umum;
  4. DED Reaktivasi Jalur KA antara Pandeglang - Saketi, Rp. 3.195.980.000, Seleksi Umum. 

B. Pembangunan Fisik :
  1. Pembangunan Jalur Ganda KA (Pemasangan rel) di Km. 66+925-Km. 68+425 antara Maja-Rangkasbitung sepanjang 1,50 Km'sp, Rp. 6.637.051.000, Lelang Umum;
  2. Pembangunan Jalur Ganda KA (Pemasangan rel) di Km. 68+425-Km. 69+925 antara Maja-Rangkasbitung sepanjang 1,50 Km'sp, Rp. 6.462.112.000, Lelang Umum.

C. Kegiatan Pendukung Proyek Pembangunan Fisik :
  1. Dokumen Pemantauan RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Maja - Rangkasbitung, Rp. 300.000.000, Seleksi Umum;
  2. Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA (Pemasangan rel) di Km. 66+925-Km. 69+925 antara Maja-Rangkasbitung, Rp. 436.746.000 , Seleksi Umum.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Bambang S Prayitno mengungkapkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Banten sudah melakukan pembicaraan dengan pihak KAI untuk aktivasi kembali jalur kereta tersebut.

"Pemda Banten memang sedang mengkaji lagi untuk jalur Rangkasbitung - Labuan itu," kata Bambang di Jakarta, Kamis (24/12/2015)

Dia menjelaskan, memang pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan sedang melakukan pemetaan terhadap jalur kereta api yang sudah non operasi seperti Rangkasbitung hingga Labuan.

Jika diaktifkan kembali dari Rangkasbitung akan melewati beberapa stasiun yakni Pandeglang, Kadukacang, Saketi, Menes dan terakhir Labuan.

"Rata-rata 2 kilometer lah untuk satu stasiunnya, ini akan mempercepat perjalanan," ujar Bambang.

Jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Rangkasbitung dengan Stasiun Labuan, Banten. Lintas ini dibangun pada tahun 1908 dan ditutup sejak tahun 1982 karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Lintas kereta api sepanjang 56 km ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi. 

Sejak beberapa tahun terakhir muncul wacana dan rencana untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api ini. Diharapkan bahwa proses reaktivasi jalur kereta api ini berlangsung lancar, dan dapat diselesaikan pada tahun 2017. Lima stasiun pada jalur ini, yakni Pandeglang, Kadukacang, Saketi, Menes, dan Labuan, dipilih sebagai stasiun yang direncanakan untuk dihidupkan kembali. Rencana mengaktifkan jalur kereta api di Banten bertujuan untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang berada di Pandeglang Selatan. 

Berikut adalah stasiun-stasiun yang terlewati kereta api Rangkasbitung - Labuan :
  1. Stasiun Rangkasbitung (RK)
  2. Stasiun Warunggunung (WRG)
  3. Stasiun Cibuah (CBH)
  4. Stasiun Pasirtangkil (PTK)
  5. Stasiun Pandeglang (PDG)
  6. Stasiun Cibiuk (CBI)
  7. Stasiun Cimenyan (CMY)
  8. Stasiun Kadukacang (KDK)
  9. Stasiun Sekong (SE)
  10. Stasiun Cipeucang (CPG)
  11. Stasiun Cikaduwen (CWN)
  12. Stasiun Saketi (STI)
  13. Stasiun Sodong (SOG)
  14. Stasiun Kenanga (KNA)
  15. Stasiun Menes (MNS)
  16. Stasiun Babakanlor (BBR)
  17. Stasiun Kalumpang (KAL)
  18. Stasiun Labuan (LBN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar