Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, akan terus mendorong pelaku industri kecil menengan dan besar yang turut memeriahkan pada pagelaran Banten Expo, baru-baru ini. Menurut Kepala BKPMPT Provinsi Banten Babar Suharso, di tahun yang akan datang, diharapkan seluruh perusahaan yang ada di Banten dapat ikut serta dalam pagelaran Banten Expo agar produk-produk unggulan lokal bisa terekspos.
“Sebagai daerah yang memiliki potensi wilayah investasi, kita berharap industri kecil dan menengah dapat bekerjasama dengan industri besar,” kata Babar. Kerjasama tersebut, menurut Babar, perlu dibangun agar industri kecil dan menengah memiliki peluang dalam kegiatan perdagangan yang lebih besar. “Apalagi dalam waktu dekat kita akan menghadapi MEA,” jelasnya.
Babar menilai, potensi invetasi bidang industri kreatif kecil dan menengah sangat potensial. Pasalnya, industri kecil dan menengah terus bermunculan, mulai dari bidang kuliner, kerajinan tangan, hingga batik.
Menteri Perindustrian Saleh Husin. Menurut Menperin, dengan strategi pemasaran yang baik dan kemasan yang menarik, produk Banten diyakini akan mempunyai daya jual tinggi dan memberikan keuntungan yang luar besar bagi pelaku usaha ekonomi industri kecil dan menengah.
Ia menegaskan, pendekatan merek dengan menyematkan nama provinsi paling Barat Pulau Jawa ini diyakini mampu mengerek pemasaran produk khas Banten. Penyematan nama daerah itu dikenal dengan pendekatan indikator geografis. Salah satu yang dilakukan kementerian perindustrian guna mendorong IKM di Banten adalah peningkatan kapasitas dan teknologi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) kemasan.
“Industri besar di Banten harus mempunyai kontribusi terhadap lingkungan sekitar dengan menyerap tenaga kerja lokal dan menciptakan industri yang sehat, maju dan mandiri,” katanya saat menyampaikan sambutannya pada Banten Expo Tahun 2015.
Banten Expo 2015 yang bertajuk ‘Bersatu Mewujudkan Masyarakat Bnaten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa’ tersebut dibarengi dengan Launching SIGAP (Sistem Informasi Harga Pangan) Banten yang diresmikian oleh Gubernur Banten Rano Karno. Program tersebut diharapkan bisa memberikan informasi yang menjadi acuan terhadap perkembangan terkini seputar ekonomi di Banten. Menperin berharap kerjasama antara Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah pusat tetap kokoh sehingga melalui berbagai fasilitasi industri di Banten dapat tumbuh dengan pesat.
Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, Banten akan terus melakukan upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan mengenalkan potensi lokal dari berbagai sektor.
“Expo tahun ini merupakan ajang promosi yang menghadirkan para pelaku usaha dengan tujuan bisa mengenalkan produk lokal masyarakat Banten,” katanya. Menurut Rano, salah satu negara yang intens berkomunikasi untuk menanamkan modalnya di Banten, yaitu Australia.
“Kami akan penuhi undangan Australia, sebagai tindak lanjut investasi yang rencananya akan dilaksanakan di Banten,” ungkap Rano.
“Sebagai daerah yang memiliki potensi wilayah investasi, kita berharap industri kecil dan menengah dapat bekerjasama dengan industri besar,” kata Babar. Kerjasama tersebut, menurut Babar, perlu dibangun agar industri kecil dan menengah memiliki peluang dalam kegiatan perdagangan yang lebih besar. “Apalagi dalam waktu dekat kita akan menghadapi MEA,” jelasnya.
Babar menilai, potensi invetasi bidang industri kreatif kecil dan menengah sangat potensial. Pasalnya, industri kecil dan menengah terus bermunculan, mulai dari bidang kuliner, kerajinan tangan, hingga batik.
Menteri Perindustrian Saleh Husin. Menurut Menperin, dengan strategi pemasaran yang baik dan kemasan yang menarik, produk Banten diyakini akan mempunyai daya jual tinggi dan memberikan keuntungan yang luar besar bagi pelaku usaha ekonomi industri kecil dan menengah.
Ia menegaskan, pendekatan merek dengan menyematkan nama provinsi paling Barat Pulau Jawa ini diyakini mampu mengerek pemasaran produk khas Banten. Penyematan nama daerah itu dikenal dengan pendekatan indikator geografis. Salah satu yang dilakukan kementerian perindustrian guna mendorong IKM di Banten adalah peningkatan kapasitas dan teknologi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) kemasan.
“Industri besar di Banten harus mempunyai kontribusi terhadap lingkungan sekitar dengan menyerap tenaga kerja lokal dan menciptakan industri yang sehat, maju dan mandiri,” katanya saat menyampaikan sambutannya pada Banten Expo Tahun 2015.
Banten Expo 2015 yang bertajuk ‘Bersatu Mewujudkan Masyarakat Bnaten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa’ tersebut dibarengi dengan Launching SIGAP (Sistem Informasi Harga Pangan) Banten yang diresmikian oleh Gubernur Banten Rano Karno. Program tersebut diharapkan bisa memberikan informasi yang menjadi acuan terhadap perkembangan terkini seputar ekonomi di Banten. Menperin berharap kerjasama antara Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah pusat tetap kokoh sehingga melalui berbagai fasilitasi industri di Banten dapat tumbuh dengan pesat.
Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, Banten akan terus melakukan upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan mengenalkan potensi lokal dari berbagai sektor.
“Expo tahun ini merupakan ajang promosi yang menghadirkan para pelaku usaha dengan tujuan bisa mengenalkan produk lokal masyarakat Banten,” katanya. Menurut Rano, salah satu negara yang intens berkomunikasi untuk menanamkan modalnya di Banten, yaitu Australia.
“Kami akan penuhi undangan Australia, sebagai tindak lanjut investasi yang rencananya akan dilaksanakan di Banten,” ungkap Rano.
Sumber : bantenprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar