
Sampai dengan hari ini tagar Indonesia Abnormal atau #IndonesiaAbnormal marak di jagat twitter Indonesia. Hingga pukul 08.00 WIB sudah 35 ribu tweet. Warganet menyuarakan tagar ini berasal dari dua pemberitaan sebelumnya.
Pertama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat. Ini merupakan peninjauan kesiapan penerapan prosedur standar new normal di sarana perniagaan.
"Pada siang hari ini saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru, ke sebuah normal yang baru," ujar Jokowi, dilansir detik.com, Selasa (26/5/2020).
Kedua, pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD yang berkelakar dengan mengibaratkan virus corona sama seperti seorang istri yang tak bisa ditaklukkan oleh suami.
"Judulnya itu dalam bahasa Inggris. Corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Than you learn to live with it. Corona itu seperti istrimu, ketika engkau mau mengawini kamu berpikir kamu bisa menaklukkan dia. Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu tidak bisa menaklukkan istrimu," kata Mahfud dalam sambutannya di acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal Youtube Universitas Sebelas Maret, Selasa (26/5).
Kekecewaan warganet melalui tagar Indonesia Abnormal ada beberapa sebab. Masih tingginya penyebaran wabah pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia memunculkan trauma dan ketakutan masyarakat. Ditambah dengan kebijakan Pemerintah yang dianggap kurang tegas atau tidak jelas.

Selain itu, beberapa warganet juga menyuarakan apakah penerapan New Normal artinya penerapan Herd Immunity?

Ada juga yang mengingatkan dengan pandemi flu spanyol yang merenggut korban jiwa dalam jumlah besar.

Tujuan penerapan New Normal adalah untuk menyelamatkan perekonomian masyarakat. Dikutib dari Tirto, pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I (Q1) 2020 hanya mencapai 2,97 persen. Nilai ini jauh dari target kuartal I yang diharapkan mencapai kisaran 4,5-4,6 persen. Itu saja masih dengan catatan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 bisa menyentuh 2,3 persen. Terendah sejak tahun 2001.
Untuk itu, dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi agar tidak semakin terpuruk maka relaksasi PSBB dan berdamai dengan virus corona atau COVID-19 menjadi solusinya. Hal ini diikuti dengan berbagai kebijakan yang diambil oleh kementerian terkait.
Dengan pemberlakuan protokol new normal ini, kata Jokowi, pemerintah ingin kegiatan ekonomi kembali bergerak namun protokol kesehatan tetap dilaksanakan guna mencegah penularan virus Corona.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID. Produktif dan aman COVID," tegas Jokowi di Summarecon Mall Kota Bekasi.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID. Produktif dan aman COVID," tegas Jokowi di Summarecon Mall Kota Bekasi.
Ya, sepertinya mau tidak mau Pemerintah akan memulai pola kehidupan baru atau New Normal di tengah-tengah pandemi virus corona. Kuncinya bagi masyarakat adalah disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dalam COVID-19, seperti selalu menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta penerapan social distancing dan physical distancing.
Pertanyaan besarnya adalah: Apakah masyarakat Indonesia bisa disiplin?
Lihat saja hari-hari menjelang lebaran Idul Fitri 1441 H kemarin, pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional padat pengunjung. Belum lagi larangan mudik untuk memutus penyebaran virus, tetap saja seribu satu akal warga untuk dapat pulang ke kampung halamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar