Tren Paparan COVID-19 Terus Meningkat
Wabah pandemik virus corona atau COVID-19 di Indonesia belum mereda. Tiap hari kasus terkonfirmasi positif terus bertambah. Tim Percepatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi pada hari Selasa (25/08/2020) melaporkan sebanyak 238 orang yang positif. Mereka adalah karyawan PT LG Electronic Indonesia yang bekerja di kawasan industri MM 2100.
Tidak hanya klaster industri atau pabrik, perkantoran pemerintah pun tidak luput menjadi klaster penyebaran virus yang belum ada vaksinnya ini. Terbaru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan sejumlah pejabatnya terpapar virus Corona. Sebanyak 7 pejabat mulai dari kepala dinas hingga ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) terkonfirmasi positif COVID-19.
Sebelumnya dilaporkan juga oleh Plt Jubir KPK Ali Fikri pada Kamis (27/08/2020), sebanyak 1 tahanan, 9 pegawai dan 4 non-pegawai di lingkungan KPK dinyatakan positif Corona. Hasil itu didapatkan dari tes swab PCR yang dilakukan KPK bersama Kementerian Kesehatan. Belum lagi berbagai unsur Pejabat Daerah dan ASN yang terpapar di pelosok negeri, khususnya di Pulau Jawa.
Baca Juga: Miris Pembukaan Sekolah DI Tengah Pandemik
Berdasarkan laman https://covid19.go.id/peta-risiko hingga 23 Agustus, semua kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan, masuk kategori zona merah COVID-19. Sementara Kepulauan Seribu masih masuk kategori zona oranye. Untuk wilayah Bodetabek, hanya Kota Bogor yang masuk kategori zona merah COVID-19. Sementara Kota Depok, Kota Bekasi, Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang masuk kategori zona oranye.
Pemerintah pada Kamis (27/08/2020) melaporkan ada penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 2.719. Ini adalah kasus positif harian tertinggi hingga saat ini. Kasus harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 9 Juli dengan 2.657 kasus. Tren peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia pun masih terus meningkat. Merujuk pada laman worldometers.info menunjukkan grafik kasus baru harian di Indonesia terus meningkat.

Antara PSBB Ketat Dan Ekonomi Indonesia
Melihat perkembangan kasus COVID-19 di atas, jangan sampai Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bila paparan orang yang terkena virus semakin masif, mungkin saja pemerintah kembali melakukan pengetatan aktivitas orang seperti awal pandemik melanda di Indonesia. Penutupan seluruh perkantoran, industri, pusat perdagangan serta pelarangan melakukan perjalanan.
Namun, keputusan itu tentu sangat berat karena menjadi ancaman besar bagi perekonomian masyarakat dan negara. Ancaman jurang resesi telah mengancam Indonesia.
Pada kuartal II April-Juni 2020 perekonomian Indonesia mengalami konttraksi cukup dalam. Tercatat pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen secara year to year (yoy). Hal ini sangat mengkhawatirkan bila dibandingkan kuartal I 2020 yang masih 2,94 persen. Apakah kuartal III Juli-September 2020 akan mengalami kontraksi lanjutan dengan catatan kinerja ekonomi nasional kembali minus?
Para ahli ekonomi menyatakan, bila dua kuartal berturut-turut ekonomi tumbuh minus maka terjadi resesi. Resesi telah terjadi di berbagai negara, diantaranya AS, Rusia, Prancis, Jerman, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Justru China dan Vietnam selamat dari jurang resesi ekonomi hingga kini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (25/08/20020) mengisyaratkan proses pemulihan ekonomi selepas Juni belum stabil dan solid. Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III di rentang minus dua persen hingga nol persen (yoy). Namun, kinerja Juli yang lemah dapat dikompensasi dengan akselerasi pada Agustus dan September 2020.
Optimisme ini berasal pada aktivitas masyarakat pada Juli dan Agustus dimana mulai menggeliatnya roda ekonomi seperti perkantoran, korporasi, pusat perbelanjaan modern, dan tempat atau fasilitas umum lainnya. Walaupun pelonggaran atau relaksasi ini menunjukkan mengakibatkan kasus positif semakin meningkat.
Ayo Terapkan Protokol Kesehatan!
Pemerintah telah melonggarkan aktivitas masyarakat untuk geliat ekonomi. Kemiskinan dan pengangguran terus meningkat. Pemerintah pun telah menggelontorkan berbagai program dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program Pemulihan Ekonomi Nasional merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian. Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.
Sayangnya, masyarakat Indonesia abai terhadap protokol kesehatan. Seperti di atas, data menunjukkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif setelah dibukanya kembali mall dan pabrik/industri. Perkantoran pemerintah dan swasta menjadi klaster baru dalam penyebaran virus corona.
Jangan sampai penyebaran COVID-19 tidak terkendali, selain mengakibatkan memburuknya kesehatan juga jatuhnya ekonomi masyarakat dan negara. Resesi ekonomi yang berkepanjangan sangat membahayakan kehidupan masyarakat di segala bidang.
Resesi merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Selama resesi, orang akan kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
Tatkala resesi, maka investasi akan anjlok. Tanpa investasi maka ketiadaan lapangan pekerjaan bahkan membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) naik signifikan. Kemudian, selama resesi produksi atas barang dan jasa juga merosot sehingga menurunkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. PDB menurun akan terjadi efek domino yang menyebar ke berbagai sektor.
Efeknya antara lain berupa kredit macet pada perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan, atau sebaliknya terjadi deflasi. Neraca perdagangan yang minus akan berimbas langsung pada cadangan devisa negara. Ketidakmampuan membayar cicilan mengakibatkan banyak orang kehilangan rumah dan bisnis bankrut. Pengalaman Indonesia pada resesi ekonomi 1998 berimbas pada sektor politik.
Mari beraktivitas seperti biasa dalam rangka mencari rezeki, namun jangan abai protokol kesehatan! Selalu gunakan masker, sering-sering cuci tangan, minum vitamin, dan selalu jaga jarak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar