SERANG (Pos Kota) – Rabu, 24 Agustus 2011 - Kepala Kesbangpol Provinsi Banten Asmudji diperiksa Panwaslu Banten. Pemeriksaan terhadap pejabat yang pernah ditugasi menjadi Pjs Walikota Serang dan Bupati Pandeglang ini, terkait laporan gabungan LSM Banten tentang dugaan kampanye terselubung yang dilakukan incumbent. Dalam pemeriksaan tersebut Asmudji kapasitasnya sebagai terlapor.
Berdasarkan pengakuan Asmudji kepada Panwaslu, bahwa pihaknya mengaku tidak tahu adanya pembagian bingkisan yang berisi sarung, sajadah ataupun kalender bertanda gambar incumbent.
Namun Asmudji membenarkan jika acara tersebut merupakan acara Kesbangpol tentang penguatan kelembagaan untuk LSM. Saat itu memang yang menjadi pembicara tunggal adalah Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
“Ketika saya masuk aula di Hotel Ratu memang peserta sudah membawa bingkisan tapi saya tidak tahu bingkisan itu dari mana, begitupun isi bingkisan itu saya tidak tahu,” kata Asmudji.
Namun, menurut Asmudji, dirinya kemudian diberitahu dari stafnya yang ternyata juga menerima bingkisan tersebut, bahwa isi bingkisan itu berupa sarung, sajadah dan kalender bergambar Ratu Atut Chosiyah
“Terus terang saja, saya tidak tahu adanya pembagian bingkisan itu tapi saya akui acara itu adalah acara saya acara Kesbangpol,” aku Asmudji.
Meski begitu, Asmudji mengakui bahwa usai acara pihaknya memberikan uang untuk transportasi peserta kepada setiap peserta. “Tapi pemberian uang memang untuk transport dan sudah dianggarkan oleh panita dan bukan berniat macam-macam,” imbuhnya.
Sabihis, Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Banten mengatakan masih terus mendalami kasus bagi-bagi alat peraga kepada puluhan LSM di Hotel Ratu beberapa waktu lalu.
“‘Kami masih terus dalami kemungkinan dalam waktu dekat akan meminta klarifikasi kepada Ratu Atut Chosiyah,”kata Sabihis di kantor Panwas, Rabu (24/8) seraya menyatakan sesegara mungkin pihaknya akan melakukan pleno hasil tindak lanjut dari kasus curi start.
Berdasarkan pengakuan Asmudji kepada Panwaslu, bahwa pihaknya mengaku tidak tahu adanya pembagian bingkisan yang berisi sarung, sajadah ataupun kalender bertanda gambar incumbent.
Namun Asmudji membenarkan jika acara tersebut merupakan acara Kesbangpol tentang penguatan kelembagaan untuk LSM. Saat itu memang yang menjadi pembicara tunggal adalah Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
“Ketika saya masuk aula di Hotel Ratu memang peserta sudah membawa bingkisan tapi saya tidak tahu bingkisan itu dari mana, begitupun isi bingkisan itu saya tidak tahu,” kata Asmudji.
Namun, menurut Asmudji, dirinya kemudian diberitahu dari stafnya yang ternyata juga menerima bingkisan tersebut, bahwa isi bingkisan itu berupa sarung, sajadah dan kalender bergambar Ratu Atut Chosiyah
“Terus terang saja, saya tidak tahu adanya pembagian bingkisan itu tapi saya akui acara itu adalah acara saya acara Kesbangpol,” aku Asmudji.
Meski begitu, Asmudji mengakui bahwa usai acara pihaknya memberikan uang untuk transportasi peserta kepada setiap peserta. “Tapi pemberian uang memang untuk transport dan sudah dianggarkan oleh panita dan bukan berniat macam-macam,” imbuhnya.
Sabihis, Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Banten mengatakan masih terus mendalami kasus bagi-bagi alat peraga kepada puluhan LSM di Hotel Ratu beberapa waktu lalu.
“‘Kami masih terus dalami kemungkinan dalam waktu dekat akan meminta klarifikasi kepada Ratu Atut Chosiyah,”kata Sabihis di kantor Panwas, Rabu (24/8) seraya menyatakan sesegara mungkin pihaknya akan melakukan pleno hasil tindak lanjut dari kasus curi start.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar