Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan bersama Gubernur Banten Rt Atut Chosiyah, dan Direktur PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, meresmikan pengoperasian Kereta Api Krakatau AC Ekonomi di Stasiun Merak, Rabu (24/7).
“Ini bisa mengurangi beban angkutan saat arus mudik dan arus balik nanti," kata Mangindaan dalam sambutannya. KA Krakatau terdiri dari dua rangkaian dengan rute Merak (Banten)-Stasiun Senen (Jakarta)-Madiun. Satu rangkaian berangkat dari Merak dan satu lagi dari Madiun. Kereta ekonomi berpendingin ini dijadwalkan berangkat pada pukul 08.45 WIB dari Merak dan dari Madiun pukul 08.40 waktu setempat. Waktu tempuh sekitar 15 jam. Untuk harga tiket pulang-pergi Merak-Madiun sebesar Rp 180 ribu. Sementara Merak-Pasar Senen seharga Rp 30 ribu.
Dua gerbong dari 10 unit yang dimiliki Kereta Api (KA) Krakatau adalah khusus untuk penumpang penyandang cacat. Gerbong ini diciptakan untuk memudahkan akses bagi penyandang ketunaan dan lansia, termasuk fasilitas toilet untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam hal fisik ataupun mental. KA ini memiliki 10 unit gerbong dengan kapasitas 768 tempat duduk. Menurutnya, dari kapasitas 768 tempat duduk terdapat 128 tempat duduk untuk penyandang cacat.
Mangindaan menambahkan, pengoperasian KA AC ekonomi Krakatau tersebut akan dioperasikan secara permanen untuk melayani penumpang Merak-Madiun, yang sebelumnya hanya diperuntukan saat mudik Lebaran saja. “Saya ingin kereta ini dipermanenkan untuk beroperasi di Merak-Madiun. Ini berguna untuk mengurangi beban angkutan dan kemacetan jalan raya karena sebagian penumpang jarak jauh beralih ke kereta," tambahnya.
Mangindaan menuturkan, kemenhub saat ini tengah gencar melakukan pengadaan dan pengoperasian kereta di seluruh wilayah negeri. Ini dilakukan agar kereta menjadi tulang punggung transportasi di Indonesia guna mengurangi beban jalan raya yang semakin padat. “Pengoperasian di Merak, Banten ini merupakan salah satu pengoperasian kereta di beberapa wilayah nantinya, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Mudah-mudahan tahun ini mulai berjalan," ujarnya.
Dikatakan Mangindaan, pengoperasian kereta tersebut juga sebagai upaya kemenhub untuk memecah konsentrasi pemudik yang hendak pulang ke Sumatera maupun sebaliknya. “Kami juga menginginkan pemerintah daerah dapat mendukung program ini. Sebab, hal ini sangat berguna bagi kemudahan masyarakat dalam bertransportasi,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Rt Atut Chosiyah mengaku senang dengan adanya KA AC ekonomi Krakatau atau kereta lintas Pulau Jawa di Banten. Sebab, hal tersebut akan jelas bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi pemudik yang membutuhkan kenyamanan saat perjalan jarak jauh pada tahun ini. “Mudah-mudahan PT KAI melakukan pengoperasian ini secara permanen dan bisa beroperasi tidak hanya saat mudik saja. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kereta ini setiap waktu,” terang.
“Ini bisa mengurangi beban angkutan saat arus mudik dan arus balik nanti," kata Mangindaan dalam sambutannya. KA Krakatau terdiri dari dua rangkaian dengan rute Merak (Banten)-Stasiun Senen (Jakarta)-Madiun. Satu rangkaian berangkat dari Merak dan satu lagi dari Madiun. Kereta ekonomi berpendingin ini dijadwalkan berangkat pada pukul 08.45 WIB dari Merak dan dari Madiun pukul 08.40 waktu setempat. Waktu tempuh sekitar 15 jam. Untuk harga tiket pulang-pergi Merak-Madiun sebesar Rp 180 ribu. Sementara Merak-Pasar Senen seharga Rp 30 ribu.
Dua gerbong dari 10 unit yang dimiliki Kereta Api (KA) Krakatau adalah khusus untuk penumpang penyandang cacat. Gerbong ini diciptakan untuk memudahkan akses bagi penyandang ketunaan dan lansia, termasuk fasilitas toilet untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam hal fisik ataupun mental. KA ini memiliki 10 unit gerbong dengan kapasitas 768 tempat duduk. Menurutnya, dari kapasitas 768 tempat duduk terdapat 128 tempat duduk untuk penyandang cacat.
Mangindaan menambahkan, pengoperasian KA AC ekonomi Krakatau tersebut akan dioperasikan secara permanen untuk melayani penumpang Merak-Madiun, yang sebelumnya hanya diperuntukan saat mudik Lebaran saja. “Saya ingin kereta ini dipermanenkan untuk beroperasi di Merak-Madiun. Ini berguna untuk mengurangi beban angkutan dan kemacetan jalan raya karena sebagian penumpang jarak jauh beralih ke kereta," tambahnya.
Mangindaan menuturkan, kemenhub saat ini tengah gencar melakukan pengadaan dan pengoperasian kereta di seluruh wilayah negeri. Ini dilakukan agar kereta menjadi tulang punggung transportasi di Indonesia guna mengurangi beban jalan raya yang semakin padat. “Pengoperasian di Merak, Banten ini merupakan salah satu pengoperasian kereta di beberapa wilayah nantinya, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Mudah-mudahan tahun ini mulai berjalan," ujarnya.
Dikatakan Mangindaan, pengoperasian kereta tersebut juga sebagai upaya kemenhub untuk memecah konsentrasi pemudik yang hendak pulang ke Sumatera maupun sebaliknya. “Kami juga menginginkan pemerintah daerah dapat mendukung program ini. Sebab, hal ini sangat berguna bagi kemudahan masyarakat dalam bertransportasi,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Rt Atut Chosiyah mengaku senang dengan adanya KA AC ekonomi Krakatau atau kereta lintas Pulau Jawa di Banten. Sebab, hal tersebut akan jelas bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi pemudik yang membutuhkan kenyamanan saat perjalan jarak jauh pada tahun ini. “Mudah-mudahan PT KAI melakukan pengoperasian ini secara permanen dan bisa beroperasi tidak hanya saat mudik saja. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kereta ini setiap waktu,” terang.
http://bantenraya.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar