Anugerah Dwija Praja Nugraha diberikan kepada Rano Karno atas prestasinya dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan serta perhatian dan jasa-jasanya kepada para guru di Provinsi Banten.
Anugerah diberikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo pada puncak peringatan HUT PGRI ke-70 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Rano Karno menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian dan dedikasi para guru di Banten. "Tugas dan tanggung jawab ibu dan bapak guru amat besar, namun tanggung jawab besar ini jangan dipandang sebagai beban, tetapi sebagai kehormatan, karena ibu dan bapak guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru untuk menjadi cerdas," katanya.
Menurut Gubernur, masih banyak tanggung jawab pemerintah pada guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Pemerintah juga menyadari bahwa masih ada berbagai pekerjaan rumah terkait persoalan guru yang harus di tuntasakan.
"Insya allah itu semua akan terus menerus diperbaiki. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini," kata Rano.
Gubernur juga mengajak bapak dan ibu guru untuk bersama-sama menunjukan bahwa guru adalah pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.
"Mari kita teguhkan bapak dan ibu guru, ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan mengembangkan diri, kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukan untuk kepala sekolah dan bukan pula untuk kantor dinas, tetapi memang sejatinya setiap pendidikan adalah pembelajar. Karena saya yakin, bahwa ditangan bapak dan ibu gurulah masa depan generasi muda," kata Rano.
Ketua Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, tema peringatan HUT ke-70 kali ini "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas untuk Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru Indonesia yang Kuat dan Bermartabat". Tema ini mengingatkan kepada pentingnya soliditas dan solidaritas di kalangan PGRI sebagai organisasi profesi guru Indoensia.
Menurut dia, kegiatan peringatan HUT PGRI tahun ini dilaksanakan bersama-sama antara Pemerintah Daerah, Kantor Kemenag, dan PGRI, baik ditingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan maupun unit kerja.
Ia mengatakan, melalui kegiatan di berbagai tingkat dan jenjang ini diharapkan mampu meningkatkan eksistensi PGRI menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi serta membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota.
Selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat.
Anugerah diberikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo pada puncak peringatan HUT PGRI ke-70 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Rano Karno menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian dan dedikasi para guru di Banten. "Tugas dan tanggung jawab ibu dan bapak guru amat besar, namun tanggung jawab besar ini jangan dipandang sebagai beban, tetapi sebagai kehormatan, karena ibu dan bapak guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru untuk menjadi cerdas," katanya.
Menurut Gubernur, masih banyak tanggung jawab pemerintah pada guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Pemerintah juga menyadari bahwa masih ada berbagai pekerjaan rumah terkait persoalan guru yang harus di tuntasakan.
"Insya allah itu semua akan terus menerus diperbaiki. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini," kata Rano.
Gubernur juga mengajak bapak dan ibu guru untuk bersama-sama menunjukan bahwa guru adalah pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.
"Mari kita teguhkan bapak dan ibu guru, ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan mengembangkan diri, kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukan untuk kepala sekolah dan bukan pula untuk kantor dinas, tetapi memang sejatinya setiap pendidikan adalah pembelajar. Karena saya yakin, bahwa ditangan bapak dan ibu gurulah masa depan generasi muda," kata Rano.
Ketua Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, tema peringatan HUT ke-70 kali ini "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas untuk Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru Indonesia yang Kuat dan Bermartabat". Tema ini mengingatkan kepada pentingnya soliditas dan solidaritas di kalangan PGRI sebagai organisasi profesi guru Indoensia.
Menurut dia, kegiatan peringatan HUT PGRI tahun ini dilaksanakan bersama-sama antara Pemerintah Daerah, Kantor Kemenag, dan PGRI, baik ditingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan maupun unit kerja.
Ia mengatakan, melalui kegiatan di berbagai tingkat dan jenjang ini diharapkan mampu meningkatkan eksistensi PGRI menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi serta membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota.
Selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat.
Sumber: inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar