Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan diskusi dan seminar partisipasi perempuan dalam partai politik di ruang Al Amanah, gedung pusat pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (09/04/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala Kesbangpol Kota Tangerang Deni Koswara, Kasi Poldagri Kaharudin Yunus, Ketua KPU Kota Tangerang Syailendra, Rektor Unis Prof Dr Mustofa, Kabid Pembinaan Politik Kesbangpol Banten Gustiawan, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Banten Massaputro Delly TP, dan Moderator Indra Setiawan.
Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, H Deni Koswara menyampaikan bahwa dalam diskusi dan seminar ini terdapat kurang lebih 250 peserta. Para peserta perempuan merupakan utusan dari 16 partai politik.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para ibu-ibu yang sudah memyempatkan diri untuk hadir dalam rangka pendidikan politik ini,” ujarnya.
Deni menambahkan, sampai dengan saat ini keterlibatan perempuan di negara Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang 1945 sebesar 30 persen. “Namun sekarang masih jauh di bawah itu, oleh karena itu partisipasi dan peran serta perempuan dari mulai tingkat pusat DPRD 1, DPRD 2 sampai dengan DPR RI perlu mendapat perhatian dari kita semua,” ucapnya.
Menurut Deni, meningkatkan partisipasi politik merupakan kewajiban bersama. Tidak hanya kaum laki-laki saja yang harus berpolitik, perempuan juga harus berpolitik, artinya perempuan juga jangan dipolitisir apalagi dipolitisasi.
“Kami menginginkan bahwa partisipasi dan peran serta aktif perempuan ini bisa diikut sertakan bukan hanya mengikut sertakan. Kami berharap di Kota Tangerang ada perempuan-perempuan yang bisa mewakili masyarakat Kota Tangerang di tingkat pusat,” harapnya.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala Kesbangpol Kota Tangerang Deni Koswara, Kasi Poldagri Kaharudin Yunus, Ketua KPU Kota Tangerang Syailendra, Rektor Unis Prof Dr Mustofa, Kabid Pembinaan Politik Kesbangpol Banten Gustiawan, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Banten Massaputro Delly TP, dan Moderator Indra Setiawan.
Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, H Deni Koswara menyampaikan bahwa dalam diskusi dan seminar ini terdapat kurang lebih 250 peserta. Para peserta perempuan merupakan utusan dari 16 partai politik.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para ibu-ibu yang sudah memyempatkan diri untuk hadir dalam rangka pendidikan politik ini,” ujarnya.
Deni menambahkan, sampai dengan saat ini keterlibatan perempuan di negara Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang 1945 sebesar 30 persen. “Namun sekarang masih jauh di bawah itu, oleh karena itu partisipasi dan peran serta perempuan dari mulai tingkat pusat DPRD 1, DPRD 2 sampai dengan DPR RI perlu mendapat perhatian dari kita semua,” ucapnya.
Menurut Deni, meningkatkan partisipasi politik merupakan kewajiban bersama. Tidak hanya kaum laki-laki saja yang harus berpolitik, perempuan juga harus berpolitik, artinya perempuan juga jangan dipolitisir apalagi dipolitisasi.
“Kami menginginkan bahwa partisipasi dan peran serta aktif perempuan ini bisa diikut sertakan bukan hanya mengikut sertakan. Kami berharap di Kota Tangerang ada perempuan-perempuan yang bisa mewakili masyarakat Kota Tangerang di tingkat pusat,” harapnya.
Massaputro Delly TP menyampaikan bahwa, sejak diluncurkannya penyetaraan gender, keterlibatan perempuan terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan perempuan terpilih yang duduk di lembaga legislatif.
Secara aturan memang perempuan harus sebesar 30 persen dalam DPT, tetapi raihan keterpilihan masih jauh dari angka tersebut. Untuk itu, perlu juga didorong perempuan-perempuan dengan tingkat keterpilihan tinggi duduk pada lembaga legislatif.
"Siapa lagi yang berjuang untuk hak-hak perempuan di parlemen? Ya perempuan itu sendiri. Untuk itu harus diperbesar peluang keterwakilan perempuan terpilih dan duduk di parlemen," ujar Delly.
Sedangkan Rektor Unis Prof Dr Mustofa menyampaikan bahwa, seharusnya diskusi dan seminar ini tidak hanya diikuti oleh perempuan saja, kaum lelakinya juga perlu duduk bersama.
"Penyetaraan gender dan perjuangan hak-hak perempuan harus didengar oleh kaum laki-laki, oleh karena itu kegiatan-kegiatan pengarustamaan gender selayaknya diikuti oleh kaum laki-laki juga," ujar Mustofa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar