Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten telah menjadi kota urban. Sejak tahun 2000, pertumbuhan kota berkembang dengan cepatnya. Ditandai dengan berdirinya Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, diikuti dengan perkantoran-perkantoran instansi vertikal lainnya, seperti Kepolisian Daerah Banten, Bank Indonesia, serta Kantor-Kantor Perwakilan lainnya.
Pertumbuhan penduduk kota hingga saat ini belum diikuti dengan pembanguna transportasi massal yang memadai. Akibatnya, kemacetan selalu terjadi hampir sepanjang hari. Dimulai dari pagi hari saat orang berangkat bekerja hingga malam hari selepas magrib.
Belum lagi perkembangan perguruan tinggi. Perluasan Universitas Negeri Islam Sultan Maulana Hasanudin Banten (UIN SMHB) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) sebagai perguruan tinggi negeri mendorong masyarakat sekitar Kota Serang, bahkan luar Provinsi pun datang ke Kota Serang untuk menuntut ilmu. Ditambah dengan pertumbuhan perguruan-perguruan tinggi swasta, seperti Universitas Serang Raya, Universitas Bina Bangsa, dan lainnya sebagainya. Hal ini tentunya menambah keramaian mobilitas orang di Kota Serang.
Layanan transportasi massal saat ini adalah sebuah keniscayaan. Berbagai keuntungan akan diperoleh, baik dari sisi masyarakat umum maupun individu-individu yang menggunakannya. Keuntungan tersebut seperti (a) mengurangi kemacetan, sehingga dapat berhemat waktu dan energi yang dikeluarkan, (b) mengurangi polusi sehingga selalu diperoleh udara segar di kota, apalagi ditambah dengan penghijauan di sepanjang jalan-jalan kota, (c) dapat melakukan hal lain di dalam layanan transportasi tersebut, seperti membaca, cek-cek jadwal, atau telpon bisnis, (d) tidak perlu bingung dan menjadi pikiran terkait parkir mobil atau motor, (e) menambah relasi atau kenalan serta bersosialisasi dengan banyak orang, dan (f) lebih sehat, karena badan akan bergerak, minimal kaki akan berjalan dari lokasi halte hingga kantor/kampus atau tempat tujuan dan sebaliknya. Selain itu, keberadaan transportasi massal ini juga diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan angkutan umum di Kota Serang.
Atas dasar pemikiran tersebut, memang sudah selayaknya Kota Serang memiliki layanan transportasi massal menjadikan Kota Serang Kota Modern. Misal pembangunan transporati massal seperti Bus Rapid Transit (BRT). Langkah awal pengadaan BRT ini tentunya sebagai awal revitalisasi angkutan massal berbasis jalan. Tahap selanjutnya dapat diikuti dengan revitalisasi angkutan massal berbasis rel. Pembangunan BRT dapat diikuti dengan pembangunan Halte dengan konsep modern, terintegrasi dengan transportasi lain seperti Angkutan Kota, Stasiun Kereta Api, dan Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi.
Beberapa jalur BRT yang dapat dipertimbangkan pengadaannya, yaitu:
1. KORIDOR PAKUPATAN - PALIMA
Rute ini dimulai dari TERMINAL PAKUPATAN - JALAN SYECH NAWAWI AL BANTANI - PALIMA - JALAN RAYA PANDEGLANG - KEBON JAHE - JL. KH. ABDUL HADI - WARUNG POJOK - SIMPANG CICERI - JALAN SUDIRMAN - TERMINAL PAKUPATAN.
Untuk rute sebaliknya pun melalui jalan yang sama, dari TERMINAL PAKUPATAN - JALAN SUDIRMAN - SIMPANG CICERI - JL. KH. ABDUL HADI - KEBON JAHE - JALAN RAYA PANDEGLANG - PALIMA - JALAN SYECH NAWAWI AL BANTANI - PAKUPATAN.
Rute ini sangat banyak melewati pusat-pusat mobilisasi orang, yaitu:
a. Kampus UNTIRTA di Pakupatan dan Palima;
b. POLDA Banten di Jl. Syech Nawawi Al Bantani;
c. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Jl. Syech Nawawi Al Bantani;
d. Kampus UIN SMHB di Ciceri (Jl. Sudirman) dan Palima;
e. Perkantoran Pemerintahan Instansi Vertikal di Jl. Syech Nawawi Al Bantani seperti KPU, BNN, Poltekkes Banten, dan BPBD;
f. Perkantoran Pemerintahan Instansi Vertikal di Jl. Raya Pandeglang seperti Kejaksaan Tinggi Banten, Kejaksaan Negeri Serang, Pengadilan Tinggi Banten, termasuk keberadaan Rumah Sakit Bhayangkara.
2. KORIDOR ALUN-ALUN SERANG - CIRACAS
Rute ini di mulai dari Alun-Alun Serang sebagai pusat kegiatan masyarakat, dimana terdapat RSUD Serang dan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang: ALUN-ALUN SERANG - JALAN VETERAN - JALAN YUMAGA - KEBON JAHE - JALAN KOLONEL TUBAGUS SUWANDI (LINGKAR SELATAN-CIRACAS) - JALAN LETNAN JIDUN - KEPANDEAN - JALAN MAYOR SAFEI - ALUN-ALUN SERANG.
Rute sebaliknya dimulai dari ALUN-ALUN SERANG - JALAN VETERAN - JL. BRIGJEN KH. SAMUN - JALAN MAYOR SAFEI - KEPANDEAN - JALAN LETNAN JIDUN - JALAN KOLONEL TUBAGUS SUWANDI - KEBON JAHE - JALAN YUMAGA - ALUN-ALUN SERANG.
Rute ini diutamakan pada layanan masyarakat yang menghubungkan kawasan perumahan di daerah Ciracas ke Pusat Kota.
3. KORIDOR ALUN-ALUN SERANG - PASAR RAU
Rute ini dimulai dari ALUN-ALUN SERANG - JALAN VETERAN - JALAN BRIGJEN KH. SAM'UN - JALAN MAYOR SAFEI - JALAN HASANUDIN - PASAR LAMA - JALAN RAYA BANTEN (LOPANG) - JALAN AYIP USMAN (UNYUR) - JALAN CIKEPUH - JALAN TUBAGUS SUEB - JALAN TRIP JAMAKSARI - PEREMPATAN CICERI - JALAN JENDERAL AHMAD YANI - JALAN VETERAN - ALUN-ALUN SERANG.
Rute ini dimulai dari ALUN-ALUN SERANG - JALAN VETERAN - JALAN BRIGJEN KH. SAM'UN - JALAN MAYOR SAFEI - JALAN HASANUDIN - PASAR LAMA - JALAN RAYA BANTEN (LOPANG) - JALAN AYIP USMAN (UNYUR) - JALAN CIKEPUH - JALAN TUBAGUS SUEB - JALAN TRIP JAMAKSARI - PEREMPATAN CICERI - JALAN JENDERAL AHMAD YANI - JALAN VETERAN - ALUN-ALUN SERANG.
Rute sebaliknya yaitu ALUN-ALUN SERANG - JALAN VETERAN - JALAN JENDERAL AHMAD YANI - PEREMPATAN CICERI - JALAN TRIP JAMAKSARI - JALAN TUBAGUS SUEP - PASAR RAU - JALAN CIKEPUH - JALAN AYIP USMAN - JALAN RAYA BANTEN (LOPANG) - JALAN KITAPA - STASIUN SERANG - JALAN SULTAN AGUNG TIRTAYASA (PASAR ROYAL) - JALAN DIPONEGORO - ALUN-ALUN SERANG.
Untuk sementara baru tiga rute ini.
Sekali lagi, ini tidak berdasarkan kajian. Hanya sebuah keinginan, seandainya memiliki Bus Rapid Transit (BRT) alangkah asiknya jalan-jalan di Kota Serang.
(BERSAMBUNG ...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar