Akhirnya, saya berangkat juga dan menginjakkan kaki di bumi borneo. Sepanjang karir saya dalam birokrasi, sudah sering ke luar kota dalam rangka kegiatan dinas. Kegiatan tersebut dapat berupa kunjungan kerja, atau memenuhi undangan dalam suatu acara. Nah, hingga kini sudah lebih 20 tahun bekerja saya belum pernah berkunjung ke pulau terbesar di Indonesia, Pulau Kalimantan. Entah kenapa!
Adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), melalui Direktorat Pengembangan Iklim Usaha Dan Kerjasama Internasional di Kota Balikpapan Kalimantan Timur sangat menggoda saya untuk mengikutinya.
Selain tentunya mendapatkan ilmu melalui keikutsertaan acara tersebut, tentunya dapat sedikit berjalan-jalan walau dengan waktu yang sangat singkat. Paling tidak dalam biografi hidup pernah berkunjung ke Pulau Kalimantan.
Adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), melalui Direktorat Pengembangan Iklim Usaha Dan Kerjasama Internasional di Kota Balikpapan Kalimantan Timur sangat menggoda saya untuk mengikutinya.
Selain tentunya mendapatkan ilmu melalui keikutsertaan acara tersebut, tentunya dapat sedikit berjalan-jalan walau dengan waktu yang sangat singkat. Paling tidak dalam biografi hidup pernah berkunjung ke Pulau Kalimantan.
Kegiatan bertajuk Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional dan Sosialisasi Peraturan PBJP PHLN diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2020 di Le Grandeur Hotel Balikpapan.
Tidak banyak waktu buat saya untuk menikmati Kota Balikpapan, terbang pada di malam hari dan langsung menuju hotel sehari sebelum acara, tentunya tidak bisa kemana-mana lagi. Hanya sempat menikmati mie ayam di trotoar jalan di dekat hotel dimana saya menginap. Esoknya, tentu seharian penuh dari pagi hingga sore hari mengikuti acara.

Nah, sore hari lumayan berkesempatan untuk mencari hidangan khas Kota Balikpapan. Pilihan saya sesuai rating di google, adalah Rumah Makan Torani, rumah makan ala seafood dan makanan khas Balikpapan lainnya. Setelah melihat-lihat suasana rumah makan, saya dapat saja memilih ikan sendiri yang masih segar-segar. Tetapi setelah bertanya menu favorit khas rumah makan ini apa, saya ditawari menu kepiting torani, kepiting yang diolah dengan berbagai bumbu khas. Satu porsi berisi 3 ekor kepiting, menu yang cukup besar, tetapi kebetulan sekali hari dimana saya berkunjung menu tersebut mendapat potongan hingga 50%, sangat menggoda.
Rumah Makan Torani yang terdekat adalah di kawasan Komplek Lembaga Permasyarakatan, Jl. Jenderal Sudirman No.73, Kota Balikpapan. Rumah makan ini telah memiliki beberapa cabang, lokasi ini adalah pusatnya.
Di dalam foto terlihat hanya satu ekor kepiting, sengaja supaya tidak terlihat fully. Makan pun lahapnya ditambah dengan cah kangkung terasi.
Ohya hampir lupa, sebelum saya ke Rumah Makan Torani, saya mampir dulu untuk membeli oleh-oleh khas Balikpapan. Gulung Jenebora menjadi pilihan karena kedekatan dari lokasi saya, dengan menaiki sarana transportasi daring, saya menuju kesana. Pilihan makanan cukup beragam, terutama Amplang, semacam kerupuk ikan, dan bolu gulung. Pilih-pilih, akhirnya saya memilih Amplang dengan berbagai rasa. Ada rasa udang, kepiting dan tenggiri dengan harga Rp32.000,- s.d. Rp35.000,- Sedangkan bolu gulung terpilih dengan rasa Double Cheese seharga Rp65.000,-.

Yah segitu saja cerita perjalanan singkatku di Kota Balikpapan, esok harinya pasca sarapan saya sudah harus meninggalkan hotel dan langsung menuju bandara untuk pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar